Ada tiga kaleng minuman ringan bermerek sama. Ketiga kaleng tersebut
diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang
ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng minuman ringan tersebut lalu menuju
ke tempat yang berbeda untuk pendistribusiannya.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng minuman ringan
pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan
kaleng minuman ringan lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng
kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya
dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang lima yang sangat mewah.
Kaleng minuman ringan ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak
ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan
dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan,
kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua
disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng minuman
ringan itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya
ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
Sahabat, mengapa ketiga kaleng minuman ringan tersebut memiliki harga
yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan
truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama? Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita. Lingkungan berbicara
tentang relationship atau keterhubungan. Apabila kita berada
dilingkungan yang bisa mengeluarkan harga terbaik dari diri kita, maka
kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang
mengkerdil kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil. (Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Sesungguhnya
perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat
adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang peniup
dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan memberikan
kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma
harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan
membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap. (Shahih
Muslim No.4762).
Sahabat, tak salah jika dalam salah satu syairnya Opick, menyatakan
salah satu Obat Hati adalah berkumpulah dengan orang yang sholeh. Ya,
berkumpulah dengan lingkungan orang-orang terbaik. Lingkungan yang sehat
jasmani dan rohaninya. Janganlah kita berkumpul dengan lingkungan yang
buruk, kecuali kita mencoba untuk memperbaikinya. Ada berbagai hikmah yang terselip di berbagai peristiwa yang
dihadapi. Semoga kita termasuk orang beruntung yg dapat menemukannya.
Semoga bermanfaat,
(Di copy dari catatan blog boss reang, Mr. Tato)