Rabu, Agustus 15, 2012

Mengapa masalah selalu datang menggangu hidupku?

Cerita klasik, terkadang kita sering mendengar keluhan teman kita tentang masalah-masalah hidup yang sedang mereka hadapi. seakan-akan masalah bertubi-tubi datang menerpa. belum selesai satu masalah, datang masalah baru. "Duuh.. gustiii.. salah dan dosa apa yang hambamu ini lakukan, sampai Engkau terus menerus memberi cobaan yang berat ini" *dengan nada ngenes*. kira-kira begitulah keluhannya yang mungkin pernah juga kita alami sendiri. dimana dunia jauh dari keberpihakan pada kita atau malah dunia sudah bersekongkol dengan kesialan untuk menyerang kita. Hahh.. apapun deskripsinya, yang jelas keadaan ini nyata terjadi disekeliling kita.

Teman-teman ku yang baik, ada sebuah kisah dari "Sekolah Dasar Replika Kehidupan I", yang ada hubungannya dengan kasus diatas. dengan tokoh utama Budi, Ibu Guru, dan  Amir. Begini ceritanya.........

Pada pertemuan pertama disebuah kelas, Ibu Guru ingin mengetahui kemampuan "Matematika" si Budi (yang sejak awal tidak ribut / duduk manis mengikuti pelajaran). maka Ibu Guru menyuruh Budi untuk mengerjakan soal-soal Matematika didepan kelas. ternyata Budi bisa menyelesaikan soal-soal yang Ibu Guru berikan dengan baik dan benar. Ibu Guru puas ternyata materi yang disampaikannya diterima dengan baik oleh Budi.

Pada pertemuan kedua, Ibu Guru ingin mencoba seberapa besar peningkatan kemampuan Matematika si Budi. karena menurutnya pelajaran yang sudah dia berikan levelnya sudah meningkat dari pelajaran kemarin. maka Ibu Guru menyuruh Budi (lagi) untuk mengerjakan soal-soal Matematika didepan kelas. ternyata Budi (kembali) bisa menyelesaikan soal-soal yang Ibu Guru berikan dengan baik dan benar. Ibu Guru Bangga.

Pada pertemuan ketiga, Ibu Guru mendapatkan si Amir sedang ribut sendirian dan cenderung mengganggu teman-temannya. dengan demikian Ibu Guru merasa harus memberi hukuman kepada Amir. Maka Ibu Guru menyuruh Amir untuk mengerjakan soal-soal didepan kelas. dan ternyata Amir tidak bisa. Maka, (kembali) Ibu Guru menyuruh Budi untuk mengerjakan soal-soal (yang Amir tidak bisa) didepan kelas karena Ibu Guru percaya Budi pasti bisa mengerjakan soal-soal itu dan berharap Amir (yang masih didepan kelas) sadar dari kesalahannya dan bisa belajar dari Budi. Pada akhirnya Amir dapat belajar sedikit demi sedikit dari Budi.

Teman-temanku yang baik. dari cerita diatas kita bisa mengambil pengertian bahwa tidak semua ujian (yang bertubi-tubi) yang Tuhan berikan semata-mata karena dosa dan kesalahan kita. bukan berarti semata-mata karena Tuhan murka kepada kita. Bisa jadi Tuhan ingin menguji "keimanan" kita, karena Tuhan sayang pada kita. Dan atau kemudian Tuhan ingin menguji peningkatan "keimanan" kita. Dan atau kemudian karena Tuhan saking percaya pada "keimanan" kita, maka Tuhan menjadikan kita sebagai alat untuk menyadarkan orang lain dengan cara-Nya. Subhanallah, bersyukurlah kita yang sudah dipercaya dan dijadikan percontohan untuk membuat orang lain menjadi lebih baik.

Semoga bermanfaat, dan tetap semangat menjalani hidup. Salam

Tidak ada komentar: