Jumat, April 29, 2016

Ikhlas

Sebenarnya Aku malu menulis tentang ikhlas. karena ikhlas jika dibicarakan itu berarti semakin tidak ikhlas kecuali ada ranah syiar didalamnya. yang jadi pertanyaan, pakah ini murni syiar? atau ada niat lain yang membonceng?

Luruskan niat sampai melahirkan keikhlasan. memang sangat susah. selalu ada niat lain walaupun kecil yang mengikuti. sekeras apapun mistar niat yang Aku pakai untuk membuat garis lurus menuju titik ikhlas, tetap saja hasilnya berbelok. karena pandanganku terhalang keinginan dan nafsu. sehingga titik itu menjadi buram.

Keinginanku adalah tidak mempunyai keinginan. keinginan hanya membuat Aku menjadi manusia yang susah bersyukur. perlahan-lahan memurahkan segala kemudahan yang sudah Aku terima. menjadi jauh dengan Sang Maha Pemberi.

Ikhlas itu menerima apa adanya tanpa mengeluarkan kata-kata atau perbuatan yang malah akan memperburuk keadaan. menerima apa adanaya. iya, menerima. karena didalam keikhlasan apa yang Aku keluarkan sejatinya Aku sedang memberi kepada diriku sendiri.

jadi untuk apa dibicarakan?

Berserah Diri


Kadang percuma Aku meminta sehat, Sedangkan Engkau ingin Aku sakit,

Kadang sia-sia Aku minta berkecukupan, Sedangkan  Engkau ingin melihat Aku kekurangan,

Bagaimana bisa Aku berjalan ke selatan, Sementara Engkau men-setir kaki Ku ke utara,

Sepenuhnya adalah kehendakMu dan itu sangat mudah,

Darahku hanya mengalir mengikuti mau Mu,

Jantungku tidak akan berdetak tanpa ijin Mu,

Apa yang bisa Aku lawan?

Aku hanya bisa berserah diri,

Berharap tidak salah memahami maksudMu,


Aku milik Mu

Sabtu, Oktober 10, 2015

NGAROT

(Photo by Tatan Syuflana. Ngarot 7 Oktober 2015)

Kata “Ngarot” ada yang mengatakan berasal dari bahasa sunda yang artinya minum. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “Ngaruat” yang artinya dibebaskan dari kutukan Dewa.

Apapun juga asal kata-katanya, Ngarot itu adalah suatu upacara tradisional rakyat Indramayu yang berlaku dibeberapa desa di Kecamatan Lelea ( 20km sebelah barat daya Kota Indramayu). Yaitu Desa Lelea, Nunuk, Pengauban, Tegal Bedug dan lain-lain. Dan satu desa lagi di kecamatan Cikedung yang berdampingan dengan kecamatan Lelea yaitu Desa Jambak.

Pada kira-kira abad ke 16 Masehi, Kecamatan Lelea masih termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Sumedang Larang. Oleh karena itu bahasa asli penduduk Lelea adalah bahasa sunda yang masih kasar, karena belum terpengaruh oleh proses Mataramisasi. Adapun sekarang  telah berubah menjadi bahasa “Jaware”, yakni bahasa sunda yang bercampur dengan bahasa jawa. Dalam percakapan intern diantara mereka dipergunakan bahasa sunda, tetapi dengan dunia luar mereka pergunakan bahasa jawa.

Apa sebab di Kecamatan Cikedung hanya berlaku dibeberapa desa saja? Karena desa-desa di Kecamatan Cikedung sebagian besar merupakan desa baru (Desa transmigran) yang kebanyakan penduduknya berasal dari jawa. Oleh karena itu mereka tidak mengenal bahasa sunda dan upacara Ngarot pun tidak dikenal disana.

Upacara Ngarot diselenggarakan pada saat petani hendak memulai tebar disawah, jadi setelah upacara Sedekah-Bumi , tanpa mengindahkan tanggal dan bulannya, hanya mengenai harinya biasanya jatuh pada hari rabu. Adapun bulannya sekitar triwulan terakhir setiap tahun yaitu bulan Oktober, November dan Desember dimana petani memulai mengerjakan sawahnya.

Dengan demikian dapatlah diartikan bahwa Ngarot itu adalah upacara mengairi sawah sebagai awal dari proses bertanam padi.

Mengapa harus jatuh pada hari Rabu? Mungkin pada mulanya ada kaitannya dengan hari pasaran dimana rakyat banyak berkumpul. Tetapi mungkin pula ada latar belakang mistiknya.

Upacara Ngarot itu unik sekali, yang diawali dengan berkumpulnya para remaja, muda-mudi dirumah Kepala Desa yang di Indramayu disebut Kuwu. Yang dimaksud remaja disini ialah muda-mudi yang belum pernah kawin (jaka-lara). Para pemuda berpakaian biasa saja yakni pakaian harian petani. Hanya ada sedikit kelainan bahwa diantara mereka ada yang membawa keris pusaka yang tidak dipakai sebagaimana lazimnya orang menggunakan keris, tetapi hanya dijinjing saja. Konon dimasa lalu pemuda-pemudinya berpakaian hitam dengan celana longgar dibawah lutut dan baju potongan kampret lengkap dengan ikat kepala dan kain sarung  tenun yang hanya diselendangkan atau dililitkan pada pinggang. Mereka yang membawa keris itu adalah kepala rombongan. 

Yang sangat unik adalah pakaian para gadis. Sebenarnya bukan pakaiannya yang unik yang hanya terdiri dari sehelai kain panjang batik dermayon dan baju kebaya. Yang unik adalah tutup kepalanya yang terbuat dari aneka ragam bunga seperti kantil, kenanga, mawar, melati dan sebagainya sehingga seluruh rambut mereka tertutup bunga warna-warni. Ada yang memakai semacam cunduk yang terbuat dari janur kelapa yang jumlahnya tidak sama. Ada yang hanya dua, ada yang tiga, empat, lima dan enam. Konon canduk itu dipakai sebagai isyarat bahwa mereka sudah mempunyai tunangan. Dengan demikian tidak ada yang berani mengganggu. Warna bajunyapun beraneka warna ada yang merah, ada yang hijau, biru, kuning dan lain-lain. Katanya warna itu sebagai tanda kelompok. Yang dimaksud kelompok adalah blok kampungnya masing-masing. Secara keseluruhan kebaya tersebut terbuat dari kain Brokat.

Kurang lebih jam 09:00 mereka sudah berkumpul dirumah Kuwu serta pamong lainnya siap mengadakan pawai keliling desa. Konon dahulunya mereka berkumpul dirumah Kuwu itu untuk menyerahkan bulu-bekti kepada Kuwu sepamongnya berupa padi yang disebut “pancen”. Selesai mengadakan pawai yang memakan waktu kurang lebih satu jam, kemudian mereka berkumpul di Balai Desa, dimana telah tersedia hiburan tradisional berupa “Topeng” laki-laki untuk menghibur para gadis dan “Ronggeng Ketuk” untuk para jejaka. Mereka berkumpul bersama-sama di Balai Desa.

Gadis-gadis menyawer “Topeng” sedangkan jejaka menari “Ketuk Tilu”. Kemudian kepada mereka dibagikan nasi kuning sebagai hidangan yang dibagikan oleh Topeng, dan untuk jejaka dibagikan oleh Ronggeng. Demikian upacara ini berlangsung sampai siang hari kurang lebih pukul 14:00. Kemudian istirahat dan dimulai lagi pukul 16:00 sampai jauh malam.

Sementara itu mulai pukul 16:00 dialun-alun telah penuh oleh para pengunjung baik dari Desa itu sendiri atau maupun dari Desa luar untuk menyaksikan pertandingan “Sampiong”. Sampiong adalah sejenis olahraga ketangkasan yang hanya dilakukan oleh laki-laki saja, baik tua maupun muda. Dengan diiringi gamelan yang hanya terdiri dari gendang dan gong kecil dengan iramanya yang khas, maka tampilah kedalam arena dua orang yang akan bertanding.

Masing-masing membawa senjatanya berupa rotan yang sebesar kurang lebih ibu jari kaki. Mereka saling memukul dengan caranya sendiri-sendiri. Yang gesit bisa lolos dari pukulan lawannya. Menurut peraturan permainan, masing-masing tidak diperbolehkan memukul selain kaki (dibawah lutut) kecuali jika lawan melarikan diri, maka boleh dipukul secara bebas. 

Zaman dahulunya Sampiong itu dilakukan untuk mengukur pembagian air disawah. Blok yang menang boleh mendapat air lebih dulu, dan seterusnya.

Demikianlah upacara Ngarot itu berlangsung turun temurun yang diperkirakan sudah berumur lebih dari 4 abad (dihitung dari tulisan ini dibuat  1960) lamanya.

 Dasuki, H.A. 1960. Sejarah Indramayu. Indramayu : Pemerintah Daerah Tingkat II Indramayu.


Sabtu, September 19, 2015

Saidah dan Saenih


Disuatu kampung tersebutlah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya bernama Saidah yang laki-laki dan Saenih yang perempuan. Sepasang suami istri itu bernama Ki Sarkawi dan Nyi Sarkawi. Pekerjaan Ki Sarkawi adalah mencari kayu di hutan. Karena panggilan Allah yang Maha Kuasa, Nyi Sarkawi tidak dapat mengurus kedua anaknya sampai besar. Sebelum Nyi Sarkawi menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia berpesan kepada suaminya bahwa kedua anaknya itu harus diurus dengan baik-baik. Beberapa hari setelah istrinya meninggal dunia, Ki Sarkawi mencari istri lagi, dan akhirnya kawinlah.

Begitulah kisahnya, sehingga kedua anak itu mempunyai ibu tiri. Memang sudah tidak aneh lagi apabila ibu tiri tidak senang kepada anak tirinya. Demikian halnya dengan Saidah dan Saenih, dengan hati yang sabar tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Berhari-hari lamanya Ki Sarkawi mencari pekerjaan ke hutan dengan meninggalkan keluarganya. Pada suatu hari ibu tiri pergi ke pasar, Dia hanya berpesan kepada anaknya untuk menjaga rumah, sedangkan tentang soal makan anaknya ibu tiri tidak bertanggung jawab sedikitpun.

-"Saidah, awas janganlah sekali kali kau mengambil uang dan beras ini, dan jangan pula kau berani memakannya", demikian pesan ibu tiri itu kepada anaknya.

-"Baik Bu", Jawab Saidah.

Dengan tidak mengingat waktu, ibu tiri itu bepergian, sedangkan kedua anaknya dibiarkan menunggu dirumah. Karena kedua anak itu sudah tidak kuat lagi menahan lapar, akhirnya anak itu memberanikan diri untuk melanggar pesan ibu tirinya. Saidah yang pada mulanya takut kepada ibu tirinya, tetapi karena Dia tak sampai hati melihat adiknya kelaparan, maka dimasaklah beras itu. Ibu tiri marah-marah melihat beras dan uangnya dipakai oleh anak itu. Begitulah nasib anak yang ditinggal bersama-sama ibu tiri. Dua minggu setelah kedua anak itu dimarahi, datanglah ayahnya dari hutan. Dengan wajah sedih, kedua anak itu merangkul ayahnya. demikian pula ayah terhadap anaknya.

Melihat kedua anaknya sangat kurus, dimarahilah ibu tiri yang kejam itu. Dan Dia bermaksud akan menceraikan istrinya. Karena takut dicerai maka istri yang kejam itu pergi ke dukun, dengan maksud agar suaminya kembali sayang kepadanya. Dan dengan sendirinya akan membenci kedua anaknya itu.

-"Pa, kalau engkau sayang kepada saya, buanglah kedua anakmu itu", demikianlah kata istrinya.

-"Baik Bu, akan aku turuti segala kehendakmu", jawab Ki Sarkawi yang sudah terkena guna-guna itu.

Malam harinya ketika kedua anak itu sedang tidur nyenyak, dibangunkanlah oleh ayahnya. Saidah dan Saenih terkejut.

-"Mau kemana Ayah pagi-pagi kami dibangunkan?", kata Saidah.

-"Mau ke pasar Nak, mari kita bersenang-senang. Biarkanlah ibu tirimu", jawab ayahnya.

Kedua anak itu tidak memiliki perkiraan sedikitpun bahwa mereka akan dibuang ke hutan. Dari rumah, ayahnya membawa nasi supaya mereka mau diajak bepergian. Sampailah akhirnya ditempat yang dituju. Baru saja sampai hutan, Saenih minta minum. Alangkah bahagia ayah itu mendengar kehendak anaknya, karena Dia berpikir bahwa pada waktu itulah kesempatan yang paling baik untuk meninggalkan kedua anaknya. Berjam-jam lamanya ayah itu pergi mencari air. Tetapi bagaimana akhirnya, jangankan air orangnya pun tak kembali lagi. Begitulah tindakan ayah yang dimabuk cinta kepada istri muda, sehingga ia lupa akan tugas yang sebenarnya terhadap keluarga. Karena lelah anak itu menunggu ayahnya akhirnya Saidah pergi untuk menyusul ayahnya, sedangkan Saenih sendiri menunggu ditengah hutan. Waktu saenih sedang menangis, datanglah seorang kakek-kakek. Kemudian Dia menyanyakan sebab musababnya dia tinggal seorang diri dihutan. Saenih menceritakan segala sesuatunya kepada kakek itu. Diceritakan bahwa Dia sengsara. Karena ibu tirinya maka Dia dibuang. Mendengar pembicaraan Saenih, kakek itu bersedia membantu anak perempuan itu asal mau hidup sederhana. Saenih senang mendengar ucapan kakek yang mau mengurusnya itu.

Pada suatu hari, di suatu kampung diadakan pertunjukan tarling. Kakek menyuruh Saenih menonton tarling tersebut. Dan kebetulan dalam pertunjukan itu kekurangan ronggeng. Saenih dipaksanya untuk menyanyi, akhirnya iapun mau. Karena Saenih baru belajar, maka banyak orang yang mengejek kejelekannya. Akhirnya Dia minta petunjuk kepada kakek, bagaimana supaya disenangi oleh semua orang. Kakek berpesan, jika ingin pandai dan berbahagia, janganlah bernyayi lebih dari jam dua belas malam. Dan juga jangan menerima uang pemberian lebih dari seratus rupiah. Karena mujarabnya mantera kakek itu, terkenal lah Saenih dimana-mana. Lama-kelamaan Ia bertemu dengan kakaknya Saidah. Karena popularitasnya nama Saenih, akhirnya Ia menjadi kaya. Tetapi sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan dan kesenangan didunia ini tidak ada yang kekal. Begitupula Ia sudah sampai pada janjinya dengan kakek, maka Ia akan dijemputnya.

Ketika sedang enak-enaknya menyayi, seolah-olah ada kereta api lewat. Saenih membicarakan hal itu kepada kakanya.

-"Kak, mengapa didepan kita ada benda hitam yang menuju kesini?", tanya Saenih.

-"Itu adalah kereta yang kelak menjemputmu, sedangkan yang mengepul diatas adalah kemenyan supaya badanmu jadi harum", jawab Saidah.

-"Ohh.. Kak", Saenih mengeluarkan air matanya. "Kalau begitu Saya akan mati, tapi... tak apalah, memang sudah takdir saya. Hanya pesanku, bawalah gelang serta koper seisinya untuk pengganti beras dan uang yang saya pakai dahulu", jawabnya.

Ki Sarkawi dan istri mudanya mendengar bahwa anaknya sudah kaya dan bertempat tinggal di desa Kali Sewo. Karena sepasang suami istri itu sudah tidak kaya lagi, maka mereka datang mengunjungi rumah anaknya. Sepasang suami istri itu merangkul anaknya dan menyesali perbuatannya yang jahat dahulu.

-"Nak, dimanakah adikmu Saenih sekarang?", tanya Ki Sarkawi.

Saedah menjawab bahwa adiknya sudah meninggal dunia, dan dikatakanya juga bahwa Saenih menyuruh untuk memberikan koper seisinya kepada ayah dan ibu sebagai pengganti beras dan uang yang dipakai dahulu. Ki Sarkawi menangis menerima barang itu. Kemudian suami istri itu pulang kembali ke rumahnya melalui Kali Sewo. Ketika mereka melewati sungai tiba-tiba mereka jatuh kesungai dan tenggelam kedalam sungai. Mungkin sudah takdir suami istri itu meninggal di dalam sungai dan dikuburkan dipinggir Kali Sewo itu. Sampai sekarang kuburan itu masih ada.



Jembatan Kali Sewo


*Cerita ini diambil dari buku Sejarah Indramayu yang disusun oleh H.A Dasuki. Di versi lain, menurut cerita yang beredar di masyarakat, diperjelas tentang perjanjian antara Saenih dan Sang Kakek bahwa Saenih akan menjadi buaya putih setelah semua keinginannya tercapai. Akan tetapi penjelasan ini tidak dimasukkan oleh penyusun buku sejarah Indramayu H.A Dasuki mungkin demi untuk kepentingan pendidikan.


Kali Sewo adalah sungai yang membelah batas wilayah Indramayu dengan Subang. Sampai sekarang sungai itu masih dianggap keramat oleh sebagian warga Indramayu. Sampai menjadi adat/kebiasaan bahwa mereak akan membuang uang receh setiap melewati jembatan sungai ini sebagai simbol pemberian kepada Saenih supaya perjalanannya selamat tidak seperti Ki Sarkawi dan Istri mudanya yang mati tenggelam. Maka jangan heran jika dijembatan ini banyak penduduk sekitar yang membawa sapu untuk mengambil uang recehan tersebut.


Dasuki, H.A. 1960. Sejarah Indramayu. Indramayu : Pemerintah Daerah Tingkat II Indramayu.

Minggu, November 09, 2014

Seenggaknya ada sedikit manfaat dr sy hidup



Hari ini dan seperti beberapa bulan terakhir ini wall facebook dan feed BBM ku dimunculi status dan foto kegiatan sosial dari seorang pemuda bersama group nya. Dari caranya dia menulis status, terlihat betapa semangatnya Dia melakukan kegiatan ini. Dia rela dan terlihat senang bulak balik Bandung - Indramayu untuk kegiatan ini. Dia sering membuat status baik di facebook atau di BBM tentang kegiatannya bersama teman-teman groupnya. nama groupnya adalah BBC atau Bintang Book Corner Indramayu dan nama facebook pemuda itu adalah Kuswointan.

Entah apa konsep kegiatan sosial yang mereka kerjakan saya belum begitu paham karena saya belum banyak bertanya kepada mereka, yang jelas mereka beberapa kali mengadakan kegiatan baca buku di tempat umum dengan mereka membawa banyak buku dari base camp untuk kemudian dibaca oleh masyarakat yang ingin membaca ditempat sembari memperkenalkan siapa mereka. Kemudian mereka pernah beberapa kali mengadakan semacam seminar menulis. Terkadang mereka juga mempersilahkan kepada siapa saja yang ingin menyumbangkan buku-bukunya untuk BBC.



Melalui BBM saya bertanya, "Punten ya in, kmu kok antusias banget di kegiatan bgituan, motivasinya apa in? Boleh share semangatnya in..  :) ". Saya panggil In karena nama aslinya Intan. "Sy jg ga ngerti, cuma dr SMP suka sama kegiatan sosial" Jawab Dia. Kemudian saya melanjutkan bertanya "Mau sampe kapan in, Goalnya apa?". Dia jawab "Ga tau sampe kapan. Goalnya? Seenggaknya ada sedikit manfaat dr sy hidup".

...Seenggaknya ada sedikit manfaat dr sy hidup.

Ditengah masyarakat yang ramai menuntut hak-hak sebagai warga negara, ramai menuntut janji-janji pemimpin, kurang ini kurang itu, ramai membela tokoh yang dianggap benar, kritik sana kritik sini, disini ada sekelompok pemuda yang sibuk memikirkan manfaat dari hidup mereka. Sementara pemuda-pemuda lain sibuk mencari uang untuk memenuhi semua kesenangan hati mereka, disini ada sekelompok pemuda yang sibuk mencari manfaat hidup. Woow..!! Keren kan!??

Mereka tidak sedang mencari materi, mereka sedang menjalankan tugas sebagai manusia yang sebenarnya. menebarkan energi positif, menerangi kegelapan,

Bagi siapa saja yang ingin bertanya lebih lanjut atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini, baik menyumbangkan buku atau ikut terlibat didalamnya silahkan langsung menghubungi Kuswointan. Insya Allah mereka akan menyambut dengan hati yang senang. Dan info terakhir, mereka berencana membuat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang akan dibuka di beberapa tempat di Indramayu. Dan jangan lupa "...Seenggaknya ada sedikit manfaat dr sy hidup".

Selasa, Maret 04, 2014

Ketipu Deh!!

Sebelum saya tulis catatan ini, saya ingin kita bersepakat dulu sebagai pakem dari tulisan ini. Kita sepakat bahwa Allah maha tahu, maha bijak, maha memanage, maha berkehendak, tidak ada selembar daunpun yang jatuh tanpa kehendaknya, maha adil, maha penyayang, maha segala maha. Tidak ada yang susah dihadapan-Nya, semuanya mudah. Tidak ada yang salah atas semua yang di kehendaki-Nya, semuanya benar. Dan satu lagi yang paling penting dari kesepakatan kita adalah kita sepakat bahwa Allah itu ada. Ok ya? kita sepakat.

Kenapa kita ditipu? Teman-temanku yang baik, mari kita selalu berpositif thinking terhadap masalah. Jika sebelumnya saya sudah pernah tulis tentang "Mengapa masalah selalu datang mengganggu hidupku?", Dimana disana kita belajar cara menanggapi masalah dengan pikiran positif. Sekarang saya tulis bahasan yang lebih spesifik lagi yaitu penipuan. Kenapa kita ditipu?

Allah bebas berkehendak sesuka Dia. Kita dipertemukan dengan penipu adalah atas kehendak-Nya, begitu juga sebaliknya. Allah tidak susah mengambil rizki manusia dengan cara apapun yang Dia kehendaki, dan tidak ada yang bisa menghalangi kepada siapa Dia akan memberikan rizki-Nya. Entah orang baik atau orang jahat yang ingin diberikan rizki, itu adalah kehendak-Nya. Bebas. Tidak ada yang bisa menghalangi.

Nah, ketika kita kena tipu. Mungkin Allah sedang memberikan rizki kepada penipu dengan cara menipu kita. Bisa jadi itu hukuman karena kita kurang bersyukur. Tetapi itu tidak menjadi alasan tunggal. Bisa juga kita sedang dijadikan alat penyampai rizki. Subhanallah.

Kenapa dengan cara penipuan? Terserah Allah Dong! Kenapa Penipu diberi rizki? Terserah Allah dong!! Lantas, apakah penipu akan mendapat dosa dan kita akan mendapat pahala? Terserah Allah dong!!! Dia mempunyai hak tertinggi untuk menentukan seberapa besar dan kepada siapa pahala atau dosa diberikan. Kita sebagai manusia tidak pernah tahu berapa besar pahala dan dosa yang kita dapat sampai pada hari perhitungan. 

Oleh karena itu lebih baik kita berprasangka baik dari pada berprasangka buruk. Berprasangka baik akan membawa kita pada ketenangan sedangkan berprasangka buruk akan membawa kita pada kegelisahan dan dendam.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada yang salah.



Rabu, Agustus 15, 2012

Mengapa masalah selalu datang menggangu hidupku?

Cerita klasik, terkadang kita sering mendengar keluhan teman kita tentang masalah-masalah hidup yang sedang mereka hadapi. seakan-akan masalah bertubi-tubi datang menerpa. belum selesai satu masalah, datang masalah baru. "Duuh.. gustiii.. salah dan dosa apa yang hambamu ini lakukan, sampai Engkau terus menerus memberi cobaan yang berat ini" *dengan nada ngenes*. kira-kira begitulah keluhannya yang mungkin pernah juga kita alami sendiri. dimana dunia jauh dari keberpihakan pada kita atau malah dunia sudah bersekongkol dengan kesialan untuk menyerang kita. Hahh.. apapun deskripsinya, yang jelas keadaan ini nyata terjadi disekeliling kita.

Teman-teman ku yang baik, ada sebuah kisah dari "Sekolah Dasar Replika Kehidupan I", yang ada hubungannya dengan kasus diatas. dengan tokoh utama Budi, Ibu Guru, dan  Amir. Begini ceritanya.........

Pada pertemuan pertama disebuah kelas, Ibu Guru ingin mengetahui kemampuan "Matematika" si Budi (yang sejak awal tidak ribut / duduk manis mengikuti pelajaran). maka Ibu Guru menyuruh Budi untuk mengerjakan soal-soal Matematika didepan kelas. ternyata Budi bisa menyelesaikan soal-soal yang Ibu Guru berikan dengan baik dan benar. Ibu Guru puas ternyata materi yang disampaikannya diterima dengan baik oleh Budi.

Pada pertemuan kedua, Ibu Guru ingin mencoba seberapa besar peningkatan kemampuan Matematika si Budi. karena menurutnya pelajaran yang sudah dia berikan levelnya sudah meningkat dari pelajaran kemarin. maka Ibu Guru menyuruh Budi (lagi) untuk mengerjakan soal-soal Matematika didepan kelas. ternyata Budi (kembali) bisa menyelesaikan soal-soal yang Ibu Guru berikan dengan baik dan benar. Ibu Guru Bangga.

Pada pertemuan ketiga, Ibu Guru mendapatkan si Amir sedang ribut sendirian dan cenderung mengganggu teman-temannya. dengan demikian Ibu Guru merasa harus memberi hukuman kepada Amir. Maka Ibu Guru menyuruh Amir untuk mengerjakan soal-soal didepan kelas. dan ternyata Amir tidak bisa. Maka, (kembali) Ibu Guru menyuruh Budi untuk mengerjakan soal-soal (yang Amir tidak bisa) didepan kelas karena Ibu Guru percaya Budi pasti bisa mengerjakan soal-soal itu dan berharap Amir (yang masih didepan kelas) sadar dari kesalahannya dan bisa belajar dari Budi. Pada akhirnya Amir dapat belajar sedikit demi sedikit dari Budi.

Teman-temanku yang baik. dari cerita diatas kita bisa mengambil pengertian bahwa tidak semua ujian (yang bertubi-tubi) yang Tuhan berikan semata-mata karena dosa dan kesalahan kita. bukan berarti semata-mata karena Tuhan murka kepada kita. Bisa jadi Tuhan ingin menguji "keimanan" kita, karena Tuhan sayang pada kita. Dan atau kemudian Tuhan ingin menguji peningkatan "keimanan" kita. Dan atau kemudian karena Tuhan saking percaya pada "keimanan" kita, maka Tuhan menjadikan kita sebagai alat untuk menyadarkan orang lain dengan cara-Nya. Subhanallah, bersyukurlah kita yang sudah dipercaya dan dijadikan percontohan untuk membuat orang lain menjadi lebih baik.

Semoga bermanfaat, dan tetap semangat menjalani hidup. Salam

Sabtu, Juni 16, 2012

Berapa Harga Kita

Ada tiga kaleng minuman ringan bermerek sama. Ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng minuman ringan tersebut lalu menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusiannya.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng minuman ringan pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng minuman ringan lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang lima yang sangat mewah. Kaleng minuman ringan ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng minuman ringan itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

Sahabat, mengapa ketiga kaleng minuman ringan tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama? Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita. Lingkungan berbicara tentang relationship atau keterhubungan. Apabila kita berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan harga terbaik dari diri kita, maka kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang mengkerdil kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil. (Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap. (Shahih Muslim No.4762).
Sahabat, tak salah jika dalam salah satu syairnya Opick, menyatakan salah satu Obat Hati adalah berkumpulah dengan orang yang sholeh. Ya, berkumpulah dengan lingkungan orang-orang terbaik. Lingkungan yang sehat jasmani dan rohaninya. Janganlah kita berkumpul dengan lingkungan yang buruk, kecuali kita mencoba untuk memperbaikinya. Ada berbagai hikmah yang terselip di berbagai peristiwa yang dihadapi. Semoga kita termasuk orang beruntung yg dapat menemukannya.

Semoga bermanfaat,
(Di copy dari catatan blog boss reang, Mr. Tato)

Laksana Bayang-bayang

Bayangan ada karena ada sumber cahaya. Jika kita menghadap bayangan dan mengejarnya, maka bayangan semakin jauh dan tidak pernah akan kita dapatkan. Jika kita membelakangi bayangan dan menuju sumber cahaya, maka bayangan akan mengikuti dan semakin dekat.

Dunia dan seisinya ada karena Allah. Jika kita menghadap dunia (dunia kita tempatkan di depan kita) dan mengejarnya, maka dunia semakin menjauh dan tidak pernah kita dapatkan. Jika kita membelakangi dunia (dunia kita tempatkan di belakang punggung kita) dan menuju Allah, maka dunia akan mengikuti ke manapun kita bergerak, bahkan semakin dekat dengan Allah dunia semakin dekat.

Lalu.., Bagi  siapakah akhirat diperuntukkan?
Akhirat diperuntukkan bagi mereka yang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan akhirat.
Bagi siapakah dunia diperuntukkan? Dunia diperuntukkan bagi mereka yang meninggalkan dunia…dan menuju Allah.

Semoga bermanfaat.
(dikutip dari catatan dosen ku, Pak John)

Kamis, Januari 05, 2012

Antara Bumi dan Keserakahan Manusia

Bumi di alam semesta ini cuma ada satu yaitu bumi. Walaupun ilmu peluang mengatakan berjuta-juta kemungkinan akan keberadaan planet lain yang berpenghuni dialam semesta ini, tapi tetap saja bumi cuma ada satu, disini, tempat dimana kita berpijak yang kita namakan Bumi. Disebuah benda yang berbentuk bola raksasa ini tinggal makhluk hidup yang diberi nama manusia, mereka silih berganti muncul dan menghilang. Ada yang lahir ada juga yang mati, semua terjadi sejak berpuluh-puluh ribu tahun yang lalu dan masih akan berlangsung sampai hari kiamat nanti. Tidak ada manusia yang datang dari luar bumi kemudian tinggal menetap dibumi, atau sebaliknya tidak ada manusia yang lahir dibumi kemudian meninggal dikubur di planet lain.Artinya secara fisik manusia lahir dan mati dibumi. Entah sudah berapa milyar manusia yang pernah hadir di Bumi. dan bumi masih tetap satu.

Manusia adalah makhluk hidup yang sempurna yang Allah ciptakan untuk mengisi bumi. Dengan kemampuan yang Dia berikan, manusia mampu bertahan dari kerasnya hukum alam. Mereka mampu bersaing dengan makhluk mulai dari yang lebih besar seperti hewan-hewan purba sampai yang paling kecil namun sangat berbahaya seperti bakteri atau virus, dengan kemampuan yang dimilikinya manusia sampai pada peradaban seperti sekarang ini.

Salah satu sifat manusia yang tidak dimiliki makhluk hidup lain dibumi adalah nafsu atau keserakahan, rasa ingin yang lebih. Seekor macan akan berhenti makan dan berburu ketika perutnya kenyang untuk hari ini, dan akan berburu lagi besok-besoknya ketika perutnya merasa lapar lagi. Seekor ayam menghabiskan hari-harinya hanya mencari makan untuk hari itu saja, tidak ada ayam yang pulang kekandang membawa ole-ole untuk dimakan dirumah (kandang) atau untuk cadangan biar besok mereka tidak keluar kandang mencari makan, karena mereka tahu sekarang lagi musim hujan. Berbeda dengan manusia, manusia yang mempunyai akal yang bersekongkol dengan nafsu selalu ingin mendapatkan lebih dari yang sudah didapat. Seakan akan tidak boleh ada orang atau makhluk lain yang berhak mendapatkan kecuali saya sendiri.

Kita kembali ke bumi. Bumi memiliki berbagai macam unsur yang dibutuhkan manusia. Dengan begitu sempurna Allah ciptakan bumi untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia. Sandang, pangan, papan, semua sudah disediakan dibumi. Kita bisa makan dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan, jika masih kurang ada banyak hewan yang bisa kita makan. dari mereka kita tidak hanya mendapatkan makanan tapi kita juga bisa memanfaatkan mereka untuk mengobati berbagai penyakit, bukan itu saja kita juga bisa memakai mereka untuk membangun tempat untuk berlindung. Bukan itu saja, dibumi juga tersedia berbagai unsur tambang yang banyak manfaatnya. mobil, pesawat terbang, sampai chip komputer adalah hasil dari pemanfaatan unsur tambang tersebut. Dan masih banyak yang telah bumi berikan kepada manuisa baik secara fisik maupun non fisik. Dengan kata lain bumi sanggup memenuhi semua kebutuhan bermilyar-milyar manusia yang pernah ada. Tapi ada satu yang tidak bisa bumi penuhi dari manusia, yaitu keserakahan. Walau hanya untuk satu manusia, bumi tidak sanggup.

Semoga kita bukan tergolong orang yang serakah, karena serakah itu temennya setan. hehehe.. wassalam :D

Rabu, Januari 04, 2012

Jangan Berhenti Mencari

Pernah denger gak bahwa ilmu manusia yang ada sekarang ini bagai air setetes ditengah samudera jika dibandingkan dengan ilmu yang Allah SWT punya. Artinya teknologi yang katanya super canggih seperti saat ini, komputer, robot, bom atom, nuklir, pesawat luar angkasa, itu semua masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmu-Nya. Segayung aja belum ada, setetes lho? tessss.... Walaupun sekarang sudah ada teknologi DWDM yang memungkinkan orang bisa berkomunikasi dengan cepat dari jarak yang berjauhan dengan kapasitas informasi besar, tapi manusia belum bisa menjabarkan dan menciptakan saraf yang menghubungkan seluruh anggota tubuh manusia ke pusat saraf (server) yaitu otak dan sumsum tulang belakang, dan semua dapat saling terintegrasi dengan sangat cepat. contoh.. con..? toh..  ketika mata kita akan terkena benda, bulu mata akan merespon, koneksi kepusat saraf mulai terhubung, semua saling terintegrasi, mata mulai menutup, kepala mungkin agak diolengkan sedikit, tangan akan reflek mengkucek-kucek mata dan mulut secara reflek akan berkata "AW". semua terjadi dalam sekejap.

Jadi maksud dari tulisan ini, saya mengajak temen-temen semua untuk tidak terlalu terlena dengan teknologi yang sudah ada sekarang apalagi sampai berhenti belajar dan mencari sesuatu yang baru yang belum ditemukan, karena masih banyak ilmu dan teknologi yang belum ditemukan, masih banyak misteri-misteri tuhan yang belum manusia tahu, gunakan semua yang kita punya, gunakan semua yang sudah Allah beri kepada kita, sebagai ungkapan syukur kita.Dan kita sebagai manusia terlalu sayang menghabiskan hidup yang hanya sekejap ini dengan hanya memakai temuan-temuan orang yang sudah ada, dengan tidak menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang berharga dari alam ini, paling tidak untuk diri sendiri. Bukan berarti kita melawan ilmu-Nya, tetapi kita justru menjalankan perintah-Nya dengan membaca, mengerti dan memahami alam ini. Yang kemudian pada akhirnya kita akan lebih menyadari betapa besar nya sang Pencipta alam semesta.

Tetap semangat untuk mencari dan menciptakan hal-hal baru.... :D

Minggu, Januari 01, 2012

Ayo Kita mulai Membaca

Baca..baca..baca... ayo kita membaca. membaca itu menyenangkan karena dengan membaca kita bisa keliling dunia tanpa bergeser satu centimeter pun, karena dengan membaca kita bisa tahu banyak hal menarik yang belum pernah kita ketahui. Membaca itu menyehatkan.karena dengan membaca akan melatih otak kita untuk berimajinasi menerawang masuk kedalam isi bacaan, itu berarti ada proses olah otak. (lho..? kok olah otak..!?!!!??) ya donk, bukan cuma raga saja yang butuh diolah dengan olahraga, otak juga butuh pelatihan agar tidak cepet loyo alias pikun hehehee...

Tapi sayangnya budaya membaca di Indonesia tidak sepopuler dinegara2 maju. Kata novelis terkenal bang andrea bilang, di Indonesia orang yang suka membaca dianggap orang yang tidak gaul, kuno, ketinggalan zaman. kalo diperhatiin emang bener sih, apalagi kalo ditambah pake asesoris kacamata tebel, uuuhhh.. makin cupu tuh anak. Mangkanya anak muda sekarang cenderung menjauh dari yang namanya membaca. Padahal tidak ada orang pinter tanpa melalui proses membaca. berarti anak pinter itu bukan anak gaul? dan berarti juga anak gaul itu bukan anak pinter? mana yang bener? pikir sendiri aja deh... :P

Lebih jauh lagi berbincong-bincong tentang membacong, membaca bukan hanya membaca tulisan dengan kedua mata kita, tetapi membaca juga bisa dengan hidung, kuping, dan indera2 lainnya yang kita miliki. termasuk indera ke enam, ketujuh, kedelapan, dan seterusnya (lebaYY). Maka dari itu latihlah kekuatan membaca kita dengan membiasakan membaca sejak dini atau paling tidak mulai dari sekarang.

OK, jadi gini, membaca yang aku maksud adalah membaca keadaan, membaca situasi, membaca alam, kondisi dan yang lainnya yang memerlukan keahlian khusus kaya ilmu titen atau sejenisnya. itu penting loh, peradaban yang maju kaya sekarang ini gak mungkin ada tanpa adanya orang2 yang pinter membaca kaya om Galileo yang dengan hasil membaca kejadian alam dia dapat menerangkan bahwa bumilah yang muter mengelilingi matahari, padahal sebelumny umat manusia mempercayai bahwa bumi adalah poros jagat raya. atau cerita bang Newton dengan hukum-hukumnya, atau kakek Einstein yg dapat menjabarkan rumitnya teori kuantum. 

Maka dari itu, yuk mulai dari sekarang kita budayakan membaca, gak perlu muluk-muluk buat merubah dunia kaya ilmuan-ilmuan diatas, paling tidak untuk kebaikan kita sendiri, untuk meningkatkan kualitas hidup sendiri. ok?

Salaaaaaaam......... :D